Pertanyaan audit manajemen



Pada artikel kali ini kami akan membagikan mengenai pertanyaan yang sering muncul seputar audit manajemen dan ruang lingkupnya. Silahkan anda simak pertanyaan dan jawabannya di bawah ini.

1) Jelaskan menurut pemahaman Anda, apa pentingnya suatu perencanaan dalam Audit Manajemen? 

Jawaban :
Tahukah anda bahwa pentingnya suatu perencanaan dalam Audit Manajemen adalah dalam perencanaan akan membantu Auditor Internal memahami hal apa saja yang harus dilakukan. Perencanaan audit akan membantu dalam mengalokasikan sumber daya ke bagian-bagian penting organisasi, karena tidak semua bagian dapat diaudit mengingat adanya keterbatasan waktu dan biaya.

2) Jelaskan secara singkat, tahapan-tahapan utama dalam perencanaan Audit Manajemen!

Jawaban :
Ini biasanya pertanyaan yang sering muncul dalam setipa pembahasan materi audit yaitu tahapan-tahapan utama dalam Audit Manajemen yaitu sebagai berikut 
  • a. Tujuan dan cita-cita organisasi harus dijelaskan oleh manajemen sebelum rencana audit dirumuskan sehingga umpan balik sesua dengan tujuan yang ada.
  • b. Identifikasi risiko dari setiap unit organisasi dan tentukan yang diprioritaskan.
  • c. Menetapkan sumber daya yang sesuai untuk setiap unit yang akan diaudit dan harus disediakan.
  • d. Rencana strategis untuk menyelesaikan audit dengan sumber daya yang ada.
  • e. Rencana audit untuk satu tahun ke depan yang diharapkan oleh Komite Audit. 
  • f. Rencana audit triwulan ini dapat diperoleh dari annual audit plan menjadi program kerja yang mendukung saat terjadinya perubahan perubahan dalam organisasi.
  • g. Uraikan/pernyataan tujuan audit.
  • h. Survei awal dilakukan untuk mengumpulkan informasi-informasi yang relevan dengan bagian yang sedang ditinjau sehingga arah dari langkah berikutnya dapat ditentukan.
  • i. Menyusun rencana tugas dengan membentuk acuan formal, anggaran, tanggal jatuh tempo, dan program audit yang dilaksanakan.
  • j. Pekerjaan audit dilakukan. 
  • k. Proses pelaporan terbentuk sepanjang proses audit yang dilakukan.

3) Jelaskan masing-masing apa tujuan pengujian ekonomis, efisiensi, dan efektivitas atas kegiatan operasional di dalam organisasi? 

Jawaban :
Ekonomis adalah mengevaluasi bagaimana sumber daya yang digunakan/dialokasikan sebagai input dalam organisasi. Suatu kegiatan operasional dapat dikatakan ekonomis apabila sumber daya yang digunakan sebagai input adalah seminimal mungkin namun dapat dimanfaatkan untuk hasil yang maksimal tanpa mengabaikan kualitas.

a. Efisiensi adalah mengevaluasi bagaimana organisasi melakukan operasinya sehingga dicapai output yang optimal. Efisiensi juga dapat dijelaskan sebagai ukuran proses yang menghubungkan input dan output yang optimal.
b. Efektivitas adalah mengevaluasi bagaimana output yang dihasilkan organisasi akan mencapai outcome atau tujuan yang diharapkan. 

4) Jelaskan definisi risiko secara umum, kemudian definisi risiko dalam konteks Audit Manajemen!

Jawaban :
Risiko secara umum menurut Damodaran (2002) didefinisikan sebagai kemungkinan yang akan diterima berbeda dengan apa yang diharapkan. Risiko tersebut tidak selalu buruk (lebih rendah dari apa yang diharapkan), namun juga yang baik (lebih tinggi dari apa yang diharapkan). Jika dibawa ke konteks Audit Manajemen maka risiko bisa dijelaskan sebagai hal-hal yang mungkin terjadi sebagai hasil atas aktivitas-aktivitas organisasi, berbeda dari yang diharapkan, dan akan memberikan dampak kepada organisasi.

5) Jelaskan tujuan dari pemetaan risiko!

Jawaban :
Pemetaan risiko dilakukan agar audit yang dilaksanakan berfokus kepada fungsi-fungsi yang memiliki risiko dan dampak paling signifikan untuk organisasi.

Baca juga :

Kesimpulan

Sehingga dapat kita simpulkan mengenai perencanaan audit merupakan hal penting utama yang tidak boleh dilewatkan dalam proses audit manajemen. Perencanaan yang tepat penting untuk keberhasilan suatu audit manajemen. Perencanaan membantu agar dalam melaksanakan audit, auditor berfokus pada fungsi-fungsi yang penting di organisasi. Perencanaan yang kurang tepat akan menyebabkan auditor melaksanakan kegiatan-kegiatan yang kurang penting. Perencanaan audit terdiri dari beberapa tahapan utama, yaitu berikut ini.

  • 1. Pemahaman tujuan organisasi.

  • 2. Menilai risiko.

  • 3. Prioritas sumber daya.

  • 4. Rencana strategis audit.

  • 5. Rencana audit tahunan. 6. Rencana audit kuartalan..

  • 7. Uraian pernyataan tujuan audit. 8. Survei awal.

  • 9. Rencana penugasan.

Perencanaan audit yang dilakukan harus memperhatikan jenis dari organisasi, apakah termasuk organisasi orientasi laba, yaitu perusahaan (korporasi) atau organisasi sektor publik contohnya rumah sakit, sekolah, dan panti asuhan. Pemahaman jenis organisasi ini perlu karena setiap organisasi memiliki karakteristik yang berbeda untuk setiap fungsi di dalamnya.
Audit manajemen bertujuan untuk mengevaluasi ekonomi, efisiensi, dan efektivitas (3E). Evaluasi dilakukan denga membandingkan input, proses, dan output sehingga dalam proses perencanaan diperlukan juga identifikasi input, proses, dan output da kegiatan operasional.

  • 1. Input merupakan sumber daya dalam bentuk dana, sumber daya manusia (SDM), peralatan, dan material yang digunakan untuk menghasilkan output.
  • 2. Proses merupakan kegiatan-kegiatan operasional menggunakan input untuk menghasilkan output. 
  • 3. Output adalah barang-barang yang diproduksi, jasa yang diserahkan/diberikan serta hasil-hasil lain dari proses atas input. 
  • 4. Outcome merupakan sasaran yang akan dicapai melalui output.

Organisasi dalam praktiknya akan menghadapi risiko-risiko yang dapat memberikan dampak pada kelangsungan kegiatan organisasi sehingga audit manajemen yang dilaksanakan perlu untuk memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi. Pemetaan risiko dapa membantu auditor dalam memperhitungkan risiko tersebut. Hasil dari pemetaan risiko dapat digunakan oleh auditor untuk prioritas auditnya, yaitu fungsi-fungsi yang memiliki risiko dan dampak signifikan untuk organisasi. Pemetaan risiko terbagi menjadi beberapa bagian berikut ini. 

  • 1. Identifikasi Risiko.

  • 2. Penetapan Kriteria Tingkat Kemungkinan dan Analisis Dampak.

  • 3. Kontrol Eksisting. 4. Pemetaan Level Risiko.

  • 5. Penanganan Risiko.

Komentar