Dalam memahami sistem pengendalian internal, dikenal kerangka COSO. Jelaskan apakah COSO itu?

 1. Dalam memahami sistem pengendalian internal, dikenal kerangka COSO. Jelaskan
apakah COSO itu


COSO merupakan singkatan dari Comittee of Sponsoring Organization of treadway

Commision, yaitu suatu inisiatif dari sektor swasta yang dibentuk pada tahun 1985. COSO

merupakan model pengendalian internal yang banyak digunakan oleh auditor sebagai dasar

untuk mengevaluasi dan mengembangkan pengendalian internal. Struktur pengendalian

internal COSO dikenal sebagai kerangka kerja pengendalian internal yang terintegrasi dan

memiliki lima komponen yang saling berhubungan.

Bagaimana kerangka COSO dapat menjelaskan pengendalian internal organisasi?
Jelaskan!

Pemahaman atas pengendalian internal diperlukan untuk merencanakan audit sehingga

auditor mampu :

- Mengidentrifikasi jenis potensi salah saji

- Mempertimbangkan faktor-faktor yang memengaruhi risiko salah saji yang material

- Merancang uji substantif

1) Lingkugan Pengendalian

Faktor lingkungan pengendalian yang penting untuk mengurangi risiko kecurangan

pelaporan keuangan dengan melakukan lebih saji pendapatan dan piutang, misalnya

penerapan dan ketaatan manajemen terhadap standar integritas dan nilai-nilai etika yang

tinggi. Aspek-aspek yang berkaitan meliputi penghapusan insentif atas pelaporan yang

tidak jujur seperti penghilangan tekanan pemenuhan target penjualan atau laba yang tidak

realistis serta dukungan yang efektif dari direksi dan komite audit.

Beberapa risiko bawaan yang diidentifikasi berkaitan dengan masalah akuntansi yang

kontroversial, perhitungan yang rumit, dan estimasi akuntansi menyangkut asersi siklus

pendapatan dapat dikendalikan Jika manajemen telah membuat komitmen yang tepat

terhadap kompetensi atas bagian direktur keuangan dan personel akuntansi. Dalam

memperoleh pemahaman tentang faktor ini di samping mengajukan penyelidikan dan

mengobservasi personel, auditor dapat mempertimbangkan pengalaman sebelumnya

dengan klien serta meninjau file personel. 

Hal yang relevan untuk mengurangi beberapa risiko bawaan adalah karakteristik filosofi

dan gaya operasi manajemen yang dapat dijelaskan sebagai sikap dan tindakan terhadap

pelaporan keuangan. Karakteristik ini meliputi pilihan manajemen prinsip akuntansi yang

konservatif atau agresif serta mengembangkan estimasi akuntansi yang konservatif atau

agresif, seperti cadangan kerugian piutang dan cadangan retur penjualan.

Lingkungan pengendalian dapat diperbaiki apabila pemberian otoritas dan tanggung jawab

atas semua aktivitas dalam semua siklus pendapatan telah dikomunikasikan dengan jelas

antara lain melalui deskripsi tugas tertulis. Manajemen senior harus menetapkan tingkat

akuntabilitas yang tepat atas penggunaan sumber daya perusahaan guna menghasilkan

pendapatan dan margin kotor. Jika diberikan tekanan yang terlalu besar pada pencapaian

tujuan yang tidak realistis, manajemen mungkin memberikan insentif untuk lebih saji

pendapatan atau margin.

2) Penaksiran Risiko

Manajemen harus menaksir risiko bisnis, risiko bawaan, dan risiko kecurangan serta

mengaplikasikan pengendalian untuk mengurangi dampak risiko tersebut. Aspek penting

dalam perencanaan audit meliputi pemahaman prosedur penaksiran risiko, identifikasi

risiko, dan aplikasi pengendalian. Auditor terutama harus mengevaluasi pengendalian baru

terkait jalur produksi baru dan sumber pendapatan baru, tanggapan manajemen atas

perubahan standar akuntansi baru untuk transaksi pendapatan, serta dampak pertumbuhan

aktivitas siklus pendapatan yang pesat terhadap akuntansi dan pelaporan yang terkait

perubahan personil.

3) Informasi Dan Komunikasi (Sistem Akuntansi)

Pemahaman atas sistem akuntansi pendapatan memerlukan pengetahuan tentang

bagaimana:

a. penjualan diawali

b. barang dan jasa dikirimkan

c. piutang dicatat

d. kas diterima 

e. penyesuaian penjualan dibuat, termasuk metode pemrosesan data serta dokumen

dan catatan penting digunakan.

Manajemen harus memberikan alat yang tepat untuk mendokumentasikan pemrosesan serta

pelaporan transaksi dan saldo siklus pendapatan yang daftar rekening, buku petunjuk

kebijakan, buku petunjuk akuntansi dan pelaporan keuangan, serta bagan arus sistem yang

bagian penting dari komponen pengendalian internal.

4) Pemantauan

Komponen ini harus memberikan manajemen umpan balik tentang apakah pengendalian

internal yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus pendapatan telah beroperasi

seperti yang diharapkan. Auditor harus memperoleh pemahaman tentang umpan balik ini

dan Apakah manajemen mengawali tindakan korektif didasarkan atas informasi yang

diterima dari aktivitas pemantauan. Kemungkinan informasi ini diterima:

- pelanggan terkait kesalahan penagihan

- lembaga mengatur terkait ketidak sesuaian kebijakan pengakuan pendapatan atau

masalah terkait pengendalian internal

- auditor eksternal terkait kondisi atau kelemahan material yang dapat dilaporkan

tentang pengendalian internal yang dibagikan di audit sebelumnya.


5) Penaksiran Risiko Pengendalian Awal dan Strategi Audit Pendahuluan

Jika klien memiliki lingkungan pengendalian yang kuat, proses penaksiran risiko efektif,

sistem informasi dan komunikasi yang kuat, serta pemantauan efektif, auditor

mengidentifikasi apakah pengendalian yang efektif diterapkan. Seringkali auditor

merencanakan pendekatan risiko pengendalian ditaksir berlevel lebih rendah ketika

mengaudit siklus pendapatan karena volume transaksi yang tinggi. Aktivitas pengendalian

biasanya efektif pada kondisi tersebut. Namun demikian, jika dibagikan kelemahan dalam

lingkungan pengendalian yang berdampak luas terhadap aspek pengendalian yang lain,

auditor perlu merencanakan pendekatan substantif utama.

Untuk asersi siklus pendapatan yang disiko pengendaliannya ditaksir berlevel tinggi atau

maksimum, auditor harus mempunyai pengetahuan yang diperlukan untuk 

mengidentifikasi potensi salah saji, menaksir risiko salah saji yang material, dan merancang

uji substantif. Strategi audit tergantung pada sifat bisnis dan industri. Jika pendapatan klien

terpusat pada sumber yang sedikit, misalnya sekolah negeri yang pendapatannya bersumber

dari negara biasanya mengadakan uji substantif detail.


2. Di dalam pengauditan siklus pendapatan, dokumen-dokumen apa sajakah yang dapat
dijadikan sebagai bukti audit?

Sejumlah dokumen dan catatan yang digunakan oleh perusahaan besar dalam siklus

pendapatan mencakup hal-hal berikut:

1) Order Pelanggan: permintaan barang dagang oleh pelanggan yang diterima langsung dari

pelanggan atau melalui wiraniaga. Order ini dapat berupa formulir yang dibuat oleh penjual

atau formulir order pembelian yang dibuat oleh pembeli.

2) Order penjualan: formulir yang menunjukkan deskripsi, kuantitas, dan data lainnya yang

berkaitan dengan order pelanggan. Order penjualan ini berfungsi sebagai dasar inisiasi

transaksi dan pemrosesan internal atas order pelanggan oleh penjual.

3) Dokumen pengiriman : formulir yang digunakan untuk menunjukkan rincian dan tanggal

setiap pengiriman. Dokumen ini dapat berupa perintah pengiriman yang berfungsi sebagai

pengakuan formal atas penerimaan barang oleh kurir. Dokumen pengiriman lainnya

termasuk slip pengepakan yang memerinci bagian-bagian yang dikirimkan.

4) Faktur penjualan : formulir yang menyatakan penjualan tertentu, termasuk jumlah yang

terutang, syarat, dan tanggal penjualan. Formulir ini digunakan untuk menagih pelanggan

dan menjadi dasar untuk mencatat penjualan.

5) Daftar Harga yang Diotorisasi: daftar atau file induk komputer yang berisi harga barangbarang yang diotorisasi dan ditawarkan.

6) File Transaksi Penjualan : file komputer yang berisi transaksi penjualan yang telah

selesai. File ini digunakan untuk mencetak faktur penjualan serta jurnal penjualan dan

memperbaharui file induk piutang usaha, sediaan, serta buku besar.

7) Jurnal Penjualan: daftar penjurnalan transaksi penjualan yang telah selesai.

8) File Induk Pelanggan: file yang berisi informasi tentang pengiriman dan penagihan

pelanggan serta batas kredit pelanggan 

9) File Induk Piutang Usaha: file yang berisi informasi tentang transaksi dan saldo jatuh

tempo setiap pelanggan, file ini berfungsi sebagai dasar untuk menyusun buku pembantu

piutang usaha.

10) Laporan Bulanan Pelanggan: laporan yang dikirimkan ke setiap pelanggan yang

menunjukkan saldo awal, transaksi selama bulan berjalan dan saldo akhir.

3. Sebutkan faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi tingginya risiko kecurangan

dalam siklus pengeluaran!

Faktor-faktor yang berdampak luas terhadap laporan keuangan dan juga faktor-faktor dapat

memotivasi manajemen untuk membuat salah saji asersi siklus pengeluaran

1) Tekanan untuk melakukan kurang saji biaya-biaya agar melaporkan pencapaian

target profitabilitas atau norma industri yang sebenarnya tidak tercapai karena

faktor-faktor seperti kondisi global, nasional, atau regional yang mempengaruhi kos

operasi, dampak perkembangan teknologi terhadap produktivitas entitas, atau

manajemen yang buruk.

2) Tekanan untuk melakukan kurang saji utang usaha agar melaporkan modal kerja

yang lebih tinggi ketika entitas mengalami masalah likuiditas atau keraguan

keberlanjutan usaha.

3) Pemasok dapat terlambat mengirimkan faktur yang menimbulkan masalah pisah

batas dalam pencatatan utang.

Siklus pengeluaran sangat rentan terhadap risiko kecurangan karyawan melalui

pengeluaran kas yang tidak terotorisasi. Faktor lain yang menyumbang salah saji dalam

asersi siklus pengeluaran meliputi hal berikut

a. transaksi yang biasanya bervolume Tinggi

b. pembelian dan pengeluaran kas yang tidak terotorisasi

c. penggelapan aset yang dibeli

d. duplikasi pembayaran faktur pemasok 

e. isu akuntansi yang kontroversial tentang masalah-masalah Seperti apakah Biaya

harus dikapitalisasikan atau dibiayakan misalnya biaya perbaikan dan biaya

pemeliharaan atau klasifikasi sewa beli sebagai sewa beli operasi atau modal.

4. Salah satu contoh risiko yang dapat terjadi dalam siklus pengeluaran adalah karyawan

membuat tagihan fisik pemasok atas jasa yang sebenarnya tidak diterima. Jelaskan

pengendalian komputer dan pengendalian manual seperti apakah yang dapat dilakukan

untuk meminimalisir risiko tersebut!

Pengendalian komputer: yaitu komputer membandingkan pemasok pada order pembelian ke file

Master pemasok

Pengendalian manual : hanya karyawan tertentu yang dapat menambahkan pemasok ke dalam file

Master pemasok

5. Pengujian detail saldo utang usaha meliputi konfirmasi utang usaha dan rekonsiliasi

utang yang tidak dikonfirmasi ke laporan bulanan yang diterima dari pemasok. Akan

tetapi, prosedur konfirmasi utang usaha bersifat opsional. Jelaskan sebabnya!

Konfirmasi utang usaha prosedur ini bersifat opsional karena:

1) Konfirmasi utang tidak memberi kepastian bahwa utang tidak tercatat atau

terungkap dan

2) Bukti eksternal dalam bentuk faktur dan laporan bulanan sudah tersedia.

Sumber referensi : Sumiyana, DKK. 2020. Auditing II Edisi 3 (Modul, 4,5 dan 6). Tangerang

Selatan : Universitas Terbuka. 

Komentar